Kamis, 17 Maret 2011

by Añgle Ouf Borñeö on Tuesday, 26 January 2010 at 21:04__kabut hijau

Kala gemercik hujan malam basahi tempatku berpijak
Aku haru. .
Seakan ia mengerti menutupi gemercik dipelupuk mataku. .

Tak hanya sekedar gurauan. .
Ini kenyataan. .
Gemercik itu tak pernah berhenti selimuti hari2ku.
Dengan atau tanpa cinta sekalipun, ia tetap bertahta tegar enggan pergi dari hariku.

Teman terhangatku. .
Teman pelipur suka dukaku. .
Adalah ia. .gemercik itu.

Kini hanya ia yang mengobati rasa sedihku. .
Meredam amarahku. .
Menemani tidurku. .
Mengobati rasa rinduku padanya. .
Hanya ia yang kini setia ada bersamaku. .
Tak pernah sedikitpun ia pergi. .
Gemercik ini . .
Telah menjadi teman setiaku. .sejak aku mengenal dirimu dan duniaku yang baru.

Kala lilin-lilin itu tak mampu menghangatkan aku,bahkan secercah cahayapun enggan ia berikan padaku,,.
Hatiku menjerit pedih. .
Kemana lagi aq mencari kehangatan. .
Kemana lagi aq mencari setitik cahaya. .
Jika lilin kecilpun enggan memberikan sedikit kehangatan dan setitik cahayax untukku. .
Lagi dan lagi . .
Gemercik itulah yang mampu menjadi penghangat untukku. .
Ia hadir memberi kedamaian untuk jiwaku.
Walau hanya ilusi. .
Namun hadirx mampu menjadi teman setiaku.
Tapi sampai kapan? ? ?

Kenapa hanya dan slalu gemercik ini yang hadir temani aku? ? ?

Kadang aku lelah . .
Hadirx gemercik ini mampu membuat aku tergolek lemah.
Hadirx ia mampu membuat adrenalinku meningkat . .
Aku merasa bodoh . .
Sampai kapan ia menjadi teman setiaku? ? ?

Hufzt. .tapi bagaimanapun,ia tetap adalah teman setiaku. .
Gemercik di pelupuk mata

>GPA
lelah,sepi,sendiri,sesak.

Tidak ada komentar: